Legowo



Jalan kehidupan seseorang ditentukan oleh hati, visi, tangan, kaki, dan dirinya sendiri. Ada yang jatuh, terseok-seok, terjerembab, merangkak, bahkan masuk dalam kubangan. Kita secara sadar atau tidak telah melalui liku itu dengan penuh keyakinan, dan yang menjalani setulus hatilah yang mampu melewati semuanya itu, tentu dengan tidak melupakan sang penguasa alam semesta detik demi detik, waktu demi waktu, untuk meraih sebuah obsesi, cita, cinta dan impian. Mungkin semua yang kita lakukan selama ini di mata kita sudah cukup untuk menuju ke jalan yang akan kita raih itu, namun sebenarnya kita masih jauh....jauh sekali....bahkan pakai banget. Kita harus bentul-betul membuka hati, pikiran, mata, telinga, serta diri kita untuk menerima sebuah ketidakpuasan dalam jalan itu. Ada saatnya untuk berjalan terus, ada saatnya untuk berhenti sejenak untuk menyusun strategi dalam peperangan hidup dan ada saatnya untuk kembali meneruskan langkah-langkah kita. Dari semua itu, yang pernah terjatuh dan mampu bangun kembalilah yang terus survive. 

Intinya ke-legowoan-lah yang membuat kita tetap hidup dalam hati yang senantiasa menyala selalu. Yakinlah bahwa sinar mentari akan menghangatkan, melemaskan otot, serta memberikan semangat baru untuk terus maju dan meraih obsesi, cita, cinta dan impian. 

 

2 komentar:

Rosi Atmaja mengatakan...

so deep...
aq rasa itulah episode hidup, strow, kita ni hanya lakon ibarat pewayangan, uda ada sutradara Sang Azza wa Jalla yg menyiapkan skenario tuk kita. tinggal gmn tiap kita melakoni itu smua.
btw, kenapa koq banyak gambar sepatu ya di blog ini ?

septi sutrisna mengatakan...

nino pengen buka toko sepatu kayaknya... atau sepatunya baru??? pamerrrr niyyy

Posting Komentar